Kamis, 19 Desember 2013

LAPORAN KEPENGAWASAN SMT GANJIL 2013/2014







LAPORAN
PELAKSANAAN PROGRAM KEPENGAWASAN
SEMESTER GANJIL TP.2013-2014




 


















Disusun
Oleh

S UM A D I, S. Pd
NIP. 196104201980101001





DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
PROVINSI LAMPUNG
2013


 

HALAMAN  PENGESAHAN



JUDUL                                   : LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM
  KEPENGAWASAN SEMESTER GANJIL 2013-2014
PENULIS                               : S U M A D I, S. Pd
 NIP.                                       : 19610420 198010 1 001
JABATAN                              : Pengawas Sekolah Madya
JENIS PENGAWAS              : Pengawas  TK/SD
JUMLAH SEKOLAH                       : 10 Sekolah Binaan
UNIT KERJA                         : DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN
  OLAHRAGA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR.

Bahwa laporan tersebut telah disusun dan dibuat oleh  yang bersangkutan sesuai dengan jumlah sekolah binaan yang menjadi tanggung jawabnya.

Demikian surat pengesahan ini dibuat untuk menjadikan maklum.



                                   
Lampung Timur, 31 Desember 2013
                                                                                    Koordinator Pengawas (Korwas)
                                                                                    Kabupaten Lampung Timur,





                                                                                    Drs. EDY SUTRISNO, M.M.
NIP. 19610117 198802 1 003









KATA PENGANTAR


Dengan penuh ucapan Syukur Ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa,  Penulis mampu menyelesaikan pembuatan laporan Kepengawasan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014. yang memang menjadi salah satu kewajiban setiap pengawas sekolah setiap akhir semester untuk melaporkan hal-hal yang telah dilakukan selama menjalankan tugas kepengawasan di sekolah binaan masing-masing.
Laporan ini sengaja dibuat disamping merupakan sebuah kewajiban, penulis juga berharap bahwa dengan adanya laporan ini dapat dijadikan oleh berbagai pihak terkait untuk perbaikkan kedepan terutama terhadap sekolah-sekolah yang masih harus dibenahi dan masih terdapat banyak masalah.
Penulis sudah berusaha maksimal untuk dapat menyajikan bentuk laporan yang baik dan benar, tapi penulis yakin masih banyak terdapat kekurangan disana-sini, untuk itu saran dan masukan untuk perbaikkan kedepan sangat diharapkan.
Terima kasih kepada seluruh kepala sekolah dan rekan-rekan guru di sekolah binaan  atas kerjasama dan kolaborasinya selama ini, barangkali masih banyak kekurangan semoga dapat diperbaiiki dimasa yang akan datang.
Semoga apa yang bisa kita peroleh selama kepengawasan saya ada manfaat dan hikmah yang bisa kita ambil sebagai pengalaman kerja yang berharga untuk kita.
Akhirnya Penulis berharap bahwa apa yang bisa kita kerjakan selama ini, paling tidak dapat membantu mengatasi permasalahan yang semakin komplek didunia Pendidikan di Tanah Air ini, terutama di Lampung Timur yang kita cintai.
Terima kasih.

Lampung Timur,  30 Desember  2013
Pengawas Sekolah,



S U M A D I , S. Pd
NIP. 19610420 198010 1 001












DAFTAR ISI

                                                                                                                                  Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................ ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ ......... 1
  1. Latar Belakang......................................................................................................... 1
  2. Fokus Masalah Pengawasan.................................................................................... 2
  3. Tujuan dan Sasaran Pengawasan............................................................................. 2
  4. Ruang Lingkup Pengawasan................................................................................... 4

BAB II: KERANGKA PIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH.................................. 6
BAB III : PENDEKATAN DAN METODE..................................................................... 8
BAB IV: HASIL PENGAWASAN PADASEKOLAH BINAAN................................ 10
  1. Hasil PelaksanaanPembinaan Guru/kepala sekolah............................................... 10
  2. Hasil Pemantauan Pelaksanaan 8 SNP.................................................................. 12
  3. Hasil Penilaian Kinerja Guru/ Kepala Sekolah ..................................................... 13
  4. Hasil Pembimbingan dan Pelatihan Profesional Guru .......................................... 14
  5. Pembahasan Hasil Kepengawasan ........................................................................ 14

BAB V : PENUTUP......................................................................................................... 14
  1. Simpulan................................................................................................................ 14
  2. Rekomendasi......................................................................................................... 14
  3. Lampiran-lampiran















BAB. I
PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, Kabupaten Lampung Timur khususnya Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga telah melakukan berbagai terobosan baru di bidang pendidikan. Adanya peningkatan status sekolah dari sekolah standar (SS) menjadi Rintisan Sekolah Standar Nasional (RSSN) dan rintisan Sekolah Bertarap Internasional (RSBI) adalah sebuah contoh adanya kemajuan dibidang pendidikan.
Berbagai langkah dalam mengejar ketertinggalan dengan daerah lain, dilakukan dengan usaha peningkatan mutu pendidikan seperti yang di amanahkan oleh UU.RI Nomor 20 Tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP Nomor 19          tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan  dan dikeluarkannya Permendiknas tentang Delapan Standar Nasional Pendidian yang meliputi : Standar Isi, Permendiknas Nomor 22 tahun 2006, Standar Kompetensi Lulusan, Permendiknas Nomor 23 tahun 2006. Standar Pengelolaan Pendidikan, Permendiknas Nomor 19 tahun 2007. Standar Penilaian Pendidikan, Permendiknas Nomor 20 tahun 2007. Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan, Pemendiknas Nomor 24 tahun 2007. Standar Proses, Permendiknas Nomor 41 tahun 2007. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Permendiknas Nomor : ( 12, 13, 16, 18  tahun 2007 dan Standar Pembiayaan. Delapan standar tersebut dasar tolok ukur mutu pendidikan.
            Kondisi pendidikan di Kabupeten Lampung Timur saat ini dapat digambarkan antara lain sebagai berikut;
1.      Tenaga Pendidik
Sebagian besar tenaga pendidik  belum memahami  Standar Isi (SK, KD), Setandar Kelulusan (SKL), Standar Proses dan Standar Penilaian. Sehingga mutu pendidikan belum mencapai target yang diharapkan. Penyusunan KTSP oleh kepala sekolah belum dilakukan sesuai visi,misi dan tujuan serta kondisi sekolah.  Tenaga pendidik masih banyak yang belum berkualifikasi S-1
2.      Manajemen
Manajemen sekolah/ pendidikan belum memenuhi standar pengelolaan  terlihat dari  administrasi yang belum tersusun / terdokumentasi dengan baik.

3.      Peserta Didik
Kultur budaya masyarakat masih menjadi penyebab  penghambat bagi peserta didik dalam proses pendidikan antara lain: kurangnya perhatian,motivasi, baik dari orang tua, masyarakat maupun siswa sendiri.

B. FOKUS MASALAH
Yang menjadi focus masalah dalam laporan kepengawasan ini adalah, bagaimana Kepala Sekolah dalam mengelola sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan serta Guru dalam mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Yang menjadi permasalahan pokok pengawasan disekolah binaan penulis berdasarkan analisis dan identifikasi pengawasan tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :

1.      Rendahnya sumber daya manusia (SDM) disekolah-sekolah tersebut baik dari segi kompetensi kepala sekolah, guru dan input murid yang diterima sekolah.
2.      Masih minimnya sarana prasarana yang dimiliki sekolah, sehingga proses pembelajaran masih dilakukan secara konvensional tanpa menggunakan alatbantu/media yang memadai. Belum tersedianya Laboratorium, perpustakaan dan sarana lainnya.
3.      Kurangnya dukungan dari orang tua /Wali murid terhadap kemajuan sekolahdisamping faktor pengetahuan orang tua yang memang tidak berpendidikan juga disebabkan rendahnya tingkat ekonomi keluarga, sehingga dari sisi finansialpun mereka tidak banyak memberikan kontribusi untuk kemajuan sekolah.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka laporan penulis tentang hasil kepengawasan selama tahun pelajaran 2012/2013 terhadap sekolah-sekolah binaan akan difokuskan kepada 2 hal tersebut diatas yaitu aspek kepengawasan Akademik dan kepengawasan Manajerial.

C. TUJUAN DAN SASARAN PENGAWASAN

Program kerja pepengawasan sekolah yang mengacu pada  enam dimensi kompetensi kepengawasan dan delapan standar nasional penndidikan disamping berfungsi untuk mengefektifkan pembinaan dan penilaian terhadap teknis dan administrasi pendidikan di sejumlah sekolah binaan, juga mencerminkan aktifitas pengawas sekolah dalam melaksanakan tanggung jawabnya, dan sekaligus mempunyai beberapa tujuan antara lain:
1.      Sebagai pedoman mengembangkan sikap positif dalam mencermati setiap keadaan (kondisi sekolah) binaannya.
2.      Sebagai acuan dalam menyamakan persepsi semua pihak yang terkait dalam penyelenggaraan pendidikan agar dapat menjalankan tugasnya melalui alur yang konstuktif.
3.      Sebagai pendukung dan penunjang dalam menjalankan tugas, wewenang, dan tanggung jawab pengawas sekolah.
4.      Sebagai pedoman dalam membantu kepala sekolah, para guru, staf tata usaha, komponen lainnya (stake holder) dalam mengemban visi, misi dan tujuan sekolah.
5.      Sebagai rambu-rambu (target) umum yang dapat mengarah semua pihak yang terkait dalam pengelolaan pendidikan, agar melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar.
6.      Sebagai acuan dalam pemantauan dan penilaian penyelenggaraan pendidikan di sekolah, serta sebagai bahan petimbangan dalam pembinaan selanjutnya.
7.      Sebagai pedoman dalam mengumpulkan data, mengolah data, melaksanakan analisis sederhana maupun analisis komprehensif, untuk menentukan keputuan/kesimpulan sebagai bahan menyusun laporan hasil pengawasan sekolah persekolah maupun seluruh sekolah binaan.

Ragam kegiatan dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kinerja kepala sekolah yang akan disupervisi oleh Pengawas Sekolah sekurang-kurangnya memuat upaya:
1.      Pencapaian pembelajaran yang efektif dan inovatif berdasarkan standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, dan standar penilaian diantaranya adalah peningkatan kompetensi dalam metode dan strategi  pembelajaran, peningkatan sistem administrasi pembelajaran, dan peningkatan kompetensi guru dalam pengembangan bahan ajar dan penilaian proses dan hasil belajar siswa.
2.      Pengembangan bahan ajar untuk setiap kelas / mata pelajaran.
3.      Pengembangan prestasi akademik dan non akademik.
4.      Pengembangan sarana dan jaringan teknologi informasi dan komunikasi untuk kegiatan pembelajaran, administrasi sekolah dan komunikasi internal/ eksternal.
5.      Pengembangan perpustakaan yang representatif menuju electronic library
6.      Penciptaan suasana belajar yang kondusif.

Adapun sasaran pengawasan untuk tahun pelajaran 2013/2014 adalah Kepala Sekolah, Guru dan Murid dalam proses pebelajaran di sejumlah 10 (sepuluh) sekolah yang menjadi tanggung jawabnya sebagai sekolah binaan.

D.    RUANG LINGKUP KEPENGAWASAN
Yang menjadi ruang lingkup kepengawasan adalah Kepala Sekolah meliputi Perencana Sekolah, Implementasi Manajemen Sekolah Dan Ruang Lingkup MBS, Manajerial Kepemimpinan, Supervise Pengawasan Kepala Sekolah,Administrasi Sekolah Serta Administrasi Kurikulum  Dan Pembelajaran dan Guru meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Ketrampilan melaksakan hubungan pribadi serta aktivitas siswa dan pembelajaran. Berangkat dari tugas pokok dan fungsi pengawas satuan pendidikan, maka ruang lingkup kegiatan dalam program pengawasan secara rinci adalah :



1.  Penilaian
Pengawas Pembina melaksanakan Program Penilaian terhadap Kinerja Sekolah didalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program kerjanya yang meliputi antara lain :
  1. Melaksanakan Supervisi kunjungan Kelas bagi Guru kelas dan mata pelajaran
  2. Melaksanakan monitoring/supervisi terhadap pelaksanaan kinerja sekolah ( Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga Kependidikan )
  3. Melaksanakan Penilaian Kinerja Sekolah ( PKS )
  4. Melaksanakan Penilaian akhir Tahunan berupa Raport Sekolah.
  5. Melaksanakan penilaian Akreditasi sekolah.

2.   Pembinaan
Dalam melaksanakan tugas sebagai seorang pengawas pembina pada Satuan Pendidikan/Sekolah, pembinaan yang dilakukan meliputi dua unsur yaitu Man                     ( manusianya ) dan  Methode ( Cara pendekatan yang dipergunakan ) dalam melakukan tugasnya.Pembinaan yang dilakukan oleh Pengawas Pembina adalah :

a.  Penyusunan Perangkat Pembelajaran oleh Kepala Sekolah / Guru yang meliputi :
1.                  Penyusunan/pembuatan KTSP
2.                  Pembuatan Silabus dan Pemetaannya
3.                  Pembuatan RPP dan Pemetaannya
4.                  Penyusunan dan Penetapan  KKM
5.                  Pengembangan Sistem Penilaian dan Analisis Hasil Penilaian
6.                  Pengembangan Indikator, Standar Isi, dengan Standar Kompetensi Lulusan.

b. Penyusunan dan Pengarsipan administrasi oleh Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha dan Guru yang meliputi :
1.                  Administrasi Kepala Sekolah
2.                  Administrasi Ketenagaan ( Staf Tata Usaha dan Guru )
3.                  Administrasi Persuratan/Tata Usaha
4.                  Administrasi Sarana dan Prasarana
5.                  Administrasi Kesiswaan
6.                  Administrasi Perpustakaan
7.                  Administrasi Kegiatan Ekstra Kurikuler/ Pengembangan Diri
8.                  Administrasi Keuangan dll.

3.   Pemantauan
Program Pengawas Pembina melakukan Pemantauan terhadap Kinerja Sekolah dalam melaksanakan Program kerjanya sehari-hari yang meliputi :
1.                  Pengelolaan Administrasi
2.                  Pemantauan terhadap Pelaksanaan 8 ( delapan ) Standar Nasional Pendidikan
3.                  Pemantauan terhadap Sarana belajar ( Sumber/alat pelajaran,dan perpustakaan )
4.                  Pemantauan terhadap Tata tertib dan Kedisiplinan Sekolah
5.                  Pemantauan terhadap Gedung dan sarana/prasarana Sekolah
6.                  Pemantauan terhadap Lingkungan Sekolah ( 7 K )
7.                  Pemantauan terhadap Kegiatan Ekstra Kurikuler/Pengembangan diri
8.                  Pemantauan terhadap Kemajuan/Prestasi Sekolah
9.                  Pemantauan terhadap hubungan kerjasama dengan masyarakat.































BAB II
KERANGKA PIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH


Untuk mencapai tujuan Pendidikan, maka diperlukan suatu usaha dan kerja keras dari semua pihak, terutama peran kepala sekolah dan guru harus betul-betul melaksanakan tugas secara professional. Akan tetapi profesionalisme kepala sekolah dan guru dapat terwujud bila mana, disertai dengan dorongan dan perhatian dari pemerintah terutama berupa bantuan sarana dan prasarana serta biaya, disamping itu peran serta masyarakat memiliki peranan yang tak kalah pentingnya, dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.
            Selain dari hal tersebut diatas maka pengawas sekolah sebagai salah satu unsur pembina teknis di sekolah mempunyai tugas yang sangat fundamental yaitu penilaian, pembinaan  dan pengawasan secara aktif di sekolah binaannya,  masing-masing hal ini tergambar dalam kerangka pikir di bawah ini .
 








 

Dari kerangka pikir tersebut di atas maka dapat di tarik suatu pemikiran bahwa yang dapat mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan di sekolah adalah :
1.      Kemampuan profesionalisme kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan manajemen dan proses pembelajaran;
2.      Peran pemerintah dalam mencukupi biaya , sarana dan prasarana sekolah;
3.      Partisipasi masyarakat/ komite sekolah dalam bentuk tenaga dan biaya;
4.      Bimbingan / Pembinaan dan Pengawasan secara aktif dari pengawas pembina, terutama    pada aspek-aspek akademik dan aspek-aspek akademik dan manajerial;
BAB  III
METODE DAN PENDEKATAN

A. METODE

Agar memperoleh data yang benar-benar dapat dipertanggung jawabkan maka sangat diperlukan sekali metode atau cara untuk dapat menyimpulkan atau menemukan suatu kebenaran , pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai tehnik dan alat yang relevan sesuai dengan aspek/permasalahan yang disupervisi.
Didalam laporan ini akan digunakan beberapa teknik dan alat pengumpul data
antara lain :
1.            Studi dokumentasi adalah melihat dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan akademik dan kegiatan manajerial
2.            Wawancara adalah tehnik pengumpulan data dengan cara mengadakan interveu dengan pihak kepala sekolah maupun guru
3.            Angket  (kuesioner) yaaitu metode yang lazimnya berbentuk daftar pertanyaan yang akan dijawab responden yang dimaksud
4.            Pengamatan langsung yaitu melihat  langsung pelaksanaan kegiatan  akademik dan kegiatan manajerial.

Untuk pengolahan data menggunakan tehnik deskripsi atau deskriptif ialah menyimpulkan hasil pengumpulan data yaitu data yang diambil dari sekolah sekolah
binaan dengan alat penilaian berupa Instrumen supervisi manajerial dan akademik
Hasil pengumpulan data supervisi manajerial maupun akademik dikelompokkan dalam kelompok aspek dan dinilai berdasarkan kriteria/ kategori sebagai berikut :

1.      Kategori A apabila unsur dalam supevisi akademik/manajerial tersebut ada dan berfungsi;
2.      Kategori B apabila unsur dalam supervisi akademik/manajerial tersebut ada tetapi tidak berfungsi;
3.      Kategori C apabila unsur dalam supervisi akademik/manajerial tersebut tidak ada;

B. PENDEKATAN
Pendekatan yang digunakan dalam menerapkan supervisi modern didasarkan pada prinsip-prinsip psikologis. Suatu pendekatan  atau teknik pemberian supervisi, sangat bergantung kepada prototipe guru (Sahertian 2000 : 46-52). Beberapa pendekatan yang digunakan dan diterapkan disekolah binaan, antara lain :
1. Pendekatan langsung (Direktif)
yaitu : sebuah pendekatan pemecahan masalah secara langsung, pembina secara langsung memberikan arahan dan bimbingan secara langsung kepada kepala sekolah maupun guru mata pelajaran. Baik melalui pertemuan individu maupun melalui rapat dinas.

2. Pendekatan tidak langsung (Non-Direktif)
Yaitu cara pendekatan terhadap pemecahan masalah yang sifatnya tidak langsung menunjukkan permasalahannya. Tapi terlebih dulu mendengarkan dan menyerap apa yang telah dilakukan oleh kepala sekolah maupun guru dalam rangka memecahkan masalah yang timbul.

3. Pendekatan Kolaboratif
Yaitu cara pendekatan pemecahan masalah yang memadukan antara cara Derektif dan cara Non-Direktif. Baik pengawas dan kepala sekolah atau guru sepakat untuk menyelesaikan permasalahan bersama-sama.

Ketiga pendekatan tersebut diterapkan melalui tahap-tahap kegiatan pemberian pembinaan dan pelayanan sebagai berikut :
1. Percakapan awal
2. Observasi
3. Analisis/interpretasi
4. Percakapan akhir
5. Analisis akhir
6. Diskusi
Itulah gambaran pendekatan yang penulis pakai didalam memberikan bimbingan dan layanan terhadap kepala sekolah, guru mata pelajaran, staf tata usaha serta tenaga kependidikan yang lain, yang sudah barang tentu disesuaikan dengan situasi dan kondisi pada saat penulis melakukan pengawasan dan persolan yang menjadi bahasan pada saat itu.




BAB  IV
HASIL PENGAWASAN PADA SEKOLAH BINAAN

A.      HASIL PELAKSANAAN PEMBINAAN GURU DAN KEPALA SEKOLAH
NO
LINGKUP & URAIAN KEGIATAN
KEUNGGULAN
KELEMAHAN
KESIMPULAN
REKOMENDASI/TINDAK LANJUT
1





Melaksanakan Pembinaan Guru :
a. Perencanaan Pembelajaran





Secara umum  para guru telah memiliki Prota, Promes,silabus  
RPP,KKM dan agenda guru





Pembuatan RPP :

Ada bebrapa RPP , pada kegiatan Inti belum tercantum proses Eksplorasi, Elaborasi  dan Konfirmasi
Dalam  penyusunan RPP, guru  jarang yang mencantumkan penggunaan media pembelajaran berbasis ICT.

Masih ada  lebih kurang 15 % guru pada sekolah binaan  belum  menyusun RPP  yang berorientasi pada siswa, serta  belum mencantumkan karakter secara terintegrasi.

Pembinaan  secara berkesinambungan kepada guru agar mampu menyusun RPP yang baik

Pendampingan guru-guru menyusun administrasi guru dengan menggunakan supervisi kolaboratif.


b.    Pelaksanaan Pembelajaran
Secara umum sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik,
Guru dlm PBM:
   Kemampuan membuka
   pelajaran  guru sering lupa
   menyampaikan :
  1. motivasi
  2.Tujuan  Pembelajaran
  3.menyiapkan  psycis siswa
     untuk siap mengikuti
     pembelajaran .
Pada akhir pembelajaran guru lupa,  tidak memberikan informasi materi untuk  pertemuan berikutnya .

Dalam pelaksanaan pembelajaran   kurang lebih 10%, guru masih menggunakan metode pembelajaran komvensional,
( ceramah dan tugas ) belum menggunakan metode pembelajaran  yang variatif ( inquiry, CTL  dsb
Sosialisasi pemendiknas nomor 41 tahun 2007  tentang standar proses dan diberikan contoh-contoh kegiatanyang dapat diterapkan   dalam  eksplorasi ,elaborasi dan konfirmasi


c.    PenilaianPembelajaran
Pada dasarnya guru telah melaksanakan penilaian pembelajaran
Guru melakukan penilaian melalui,tes,KMTT yang ditindak lanjuti dengan analisi dan remedial
25%guru  belum memahami tehnik KMTT dan kegiatan remedial

Workshop tentang system penilaian, KMTTdan Program Remedial

d.    Kegiatan tambahan
Secara umum guru telah memiliki Buku Bimbingan siswa dan melaksanakan pengembangan diri

Guru melakukan pembimbingan siswa dan pengembangan diri
30%gurubelum memiliki program pengembangan diri
Workshop tentang program pengembangan diri
2
Melaksanakan Pembinaan Kepala sekolah





a. Pengelolaan Sekolah

Sekolah memiliki memiliki pemimpin yang mengembangkan  mutu baik pada sistem pengelolaan maupun sistem pembelajaran yang dapat dijadikan landasan untuk pengembangan efektivitas kepemimpinan lebih lanjut

·      Sekolah memiliki program jangka pendek,menengah dan jangka panjang
·      Kepala sekolah telah melakukan supervisi
40% Kepala sekolah belummemiliki program tahunan, menengah dan panjang

30% kepala sekolah belum mampu membuat program supervise.
Sosialisasi tentang program-program sekolah termasuk pelaksanaan supervise dan tindak lanjut hasil supervise

b.Rencana Keuangan Anggaran
   Sekolah (RKAS) berdasarkan
   8 SNP
Sekolah memiliki memiliki pemimpin yang mengembangkan  mutu baik pada sistem pengelolaan maupun sistem pembelajaran yang dapat dijadikan landasan untuk pengembangan efektivitas kepemimpinan lebih lanjut

RKAS maupun RKT belum menjadi pedoman pada seluruh aspek kinerja kepemimpinan sekolah. Ini berarti  masih  ada  kesenjangan antara apa yang ada dalam rencana kegiatan dan anggaran sekolah dengan apa yang ada pada RKT dan apa yang sekolah laksanakan
Sekolah perlu merevisi RKAS perlu ditingkatkan relevansinya pada RKT agar lebih aplikatif dan meningkatkan konsistensi untuk mengubah strategi menjadi aksi yang berdampak pada peningkatan mutu.
Supervisi harus dapat memfasilitasi sekolah meningkatkan relevansi RKAS dan RKT dengan lebih fokus pada peningkatan mutu melalui pengembangan kebijakan mutu, indikator pencapaian, penetapan target mutu, menentukan strategi dan menyiapkan instrumen evaluasi diri sekolah.

c.  Akreditasi Sekolah
Sekolah telah  memiliki komitmen tentang pentingnya akreditasi sekolah untuk  kelayakan sekolah dan pengakuan masyarakat.
Sekolah belum memahami secara teknis bukti-bukti fisik apa yang diperlukan untuk akreditasi sekolah
Bimbingan Teknis belum optimal dilakukan oleh Dinas
Kepala Dinas melalui Pengawas Bina melakukan pembinaan teknis Akreditasi sekolah.




B.       HASIL PEMANTAUAN 8 SNP

NO
SNP
ASPEK /MATERI
KEGIATAN
SASARAN
TARGET
METODE
HAMBATAN
KETER CAPAIAN
KESIMPU LAN
LAMPIRAN












ISI
Kurikukum sekolah
Standar isi seluruh mata pelajaran
Pemantauan kurikulum sekolah, KTSP, dan Program semester
Sosialisasi Kurikulum 2006
Kepala Sekolah
KTSP, Program semester guru selesai disampaikan
Sekolah memiliki kurikulum 2006 dan 2013

Pembimbingan personal, pemberian contoh.
Sikap kepala sekolah yan masih belum profesional
Baru beberapa kepala sekolah yang respon
Kurikulum 2006 ada
KTSP dan program semester selesai Kurimulum 2013 belum ada
Pemantauan

PROSES
Pelaksanaan pembelajaran
Pemanatauan jadwal pelajaran RPP Guru, Silabus
Guru
Guru mengajar sesuai jadwal, RPP sesuai silabus
Kumnjungan bimbingan personal
Wawancara
Waktu pelaksanaan dan jumlah guru
Jadwal pelajaran lengkap, terdapat RPP tidak lengkap untuk seluruh guru. Silabus lengkap
RPP Guru belum lengkap sesuai program
Pemantauan

KELU LUSAN
Nilai kelulusan, kenaikan kelas dan KKM
Kunjungan
Sekolah wilayah binaan
Terdapat Standar kelulusan yang meningkat dan KKM yang meningkat
Kunjungan
Studi dokumen
Wawanca ra
Hakikat KKM belum dipahami benar
Sekolah memiliki standar kelulusan dan KKM yang telah dimusyawarahkan dengan guru
Sisiwa lulus.... tidak lulus ...
Siswa naik kelas...
Siswa tinggal kelas...
Pemantauan

TENDIK
Peningkatan profesional guru
Pembimbingan profesional guru
Seluruh guru di wilayah binaan
Guru dapat menyusun RPP sesuai dengan standar proses
Workshop
Bimbingan personal
Diskusi
Pemberian tugas
Tidak memiliki gedung pertemuan
KKG pasif
Semester  II seluruh program tidak terlaksana
Pembinaan profesional guru terlaksana sebagian
Pemantauan

SARANA
Dokumen sarana
Evaluasi sarana, rencana progran sarana
Kunjungan
Sarana dan dokumen sarana
Pembukan sarana tertib
Studi dokumen
Sarana sekolah rata-rata kurang memadai
Pengelolaan sarana sekolah dilakukan dengan tertib
Sarana terutama gedung belum memadai
Pemantauan

PENGELO
LAAN
Penempatan,  guru dan ketenagaan.  Pengeloaan siswa.
Kunjungan
Kepala sekolah
Terdapat laporan kesiswaan
Terdapat SK pembagian tugas mengajar dan pembinaan
Kunjungan
Studi dokumen
Wawancara
Pembimbingan
Keterbatas an pengelolaan di bidang administrasi, karena di SD belum diberi Tenaga TU
Terdapat laporasn siswa baru
Siswa baru diberi nomor induk
Terdapat SK pembagian tugas PBM dan pembinaan
Pengelolaan kesiswaan dan ketenagaan  cukup baik
Pemantauan

PEMBI YAAN
Pengelolaan keuangan
Laporan keuangan sekolah
Kepala sekolah
Pengeluaran sesuai dengan penerimaan
Studi dokumen
Pembimbingan
Pemantauan
Peng SPJ-an masih mengalami kelambatan.
SPJ seluruh sekolah binaan terlaksana.
SPJ cukup baik
Pemantauan

PENILAIAN
Rencana penilaian tengah semester dan penilaian semester/UKK
Kunjungan
Sekolah binaan
Penilaian tengah semester dan semester terlaksana
Monitoring
Penusunan soal masih belum memuaskan
Seluuhr sekolah binaan terlaksana ulangan tengah semester dan semester dengan baik
Penilaian berjalan sesuai program
Nilao akhir semester mencapai KKM
Pemantauan









C. HASIL PENILAIAN KINERJA GURU/KEPALA SEKOLAH

NO
LINGKUP & URAIAN KEGIATAN
KEUNGGULAN
KELEMAHAN
KESIMPULAN
REKOMENDASI/TINDAK LANJUT
1
Melaksanakan Penilaian Kinerja Guru





Menilai kinerja  guru dalam merencanakan, melaksanakan,menilai hasil pembelajaran/bimbingan
Secara umum  para guru telah memiliki silabus,  dan perangkat pembelajaran lainnya yang diperlukan   sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya merujuk pada Permendiknas Nomor  41 tahun 2008 tentang Standar Proses
Sebagaian besar guru tidak tuntas membuat  administrasi  guru , terutama pada komponen  Agenda guru, KKM, Analisis hasil Ulangan Harian, Kisi soal Ulangan Harian, UTS maupun UAS

Pada RPP :
-Ada bebrapa RPP ,pada kegiatan Inti belum tercantum proses Eksplorasi ,Elaborasi dan Konfirmasi
-Ada bebrapa RPP ,pada kegiatan Inti belum tercantum proses Eksplorasi ,Elaborasi dan Konfirmasi

Dalam penyusunan RPP jarang yang mencantumkan penggunaan media pembelajaran berbasis ICT.


 Guru belum optimal dalam melaksanakan tugas pokok sebagai guru profesional
Pembinaan terus menerus kepada guru-guru agar mencapai kualifikasi A dengan kategori amat baik, sehingga  mendapat angka kredit yang optimal untuk karir kepangkatannya.

Pendampingan guru-guru menyusun administrasi guru dengan menggunakan supervisi kolaboratif.




Kepala sekolah agar  memberikan kemudahan pada guru untuk memiliki laptop / komputer  masing-masing





2
Melaksanakan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah





Menilai kinerja kepala sekolah dalam  pengelolaan dan administrasi sekolah
Dinas  telah melaksanakan penilaian kinerja kepala sekolah secara piloting untuk  mensosialisasikan sistem baru yang akan dilaksanakan tahun 2013
Kepala Sekolah dan staft sekolah belum memahami pentingnya penilaian kinerja kepala sekolah, bahkan ada kepala sekolah yang tidak respon atau apatis terhadap sistem baru PKKS
Sistem PKKS perlu disosialisasikan lebih seris
Dinas Pendidikan melalui Pengawas sekolah agar mefasilitasi diklat/ Bimtek  sistem PKKS  yang terbaru

Menilai kinerja sekolah untuk
 persiapan akreditasi sekolah
Sekolah telah  memiliki komitmen tentang pentingnya akreditasi sekolah untuk  kelayakan sekolah dan pengakuan masyarakat.
Sekolah belum memahami secara teknis bukti-bukti fisik apa yang diperlukan untuk akreditasi sekolah
Bimbingan Teknis belum optimal dilakukan oleh Dinas
Kepala Dinas melalui Pengawas Bina melakukan pembinaan teknis Akreditasi sekolah.