
![]() |
Disusun
Oleh
S UM A D I, S. Pd
NIP. 196104201980101001
DINAS
PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
KABUPATEN
LAMPUNG TIMUR
PROVINSI
LAMPUNG
2013
HALAMAN PENGESAHAN
JUDUL : LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM
KEPENGAWASAN SEMESTER GANJIL 2013-2014
PENULIS : S U M A D I, S. Pd
NIP. :
19610420 198010 1 001
JABATAN : Pengawas Sekolah Madya
JENIS PENGAWAS : Pengawas TK/SD
JUMLAH SEKOLAH : 10 Sekolah Binaan
UNIT KERJA : DINAS PENDIDIKAN
PEMUDA DAN
OLAHRAGA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR.
Bahwa laporan tersebut telah
disusun dan dibuat oleh yang
bersangkutan sesuai dengan jumlah sekolah binaan yang menjadi tanggung
jawabnya.
Demikian surat pengesahan ini
dibuat untuk menjadikan maklum.
Lampung Timur, 31
Desember 2013
Koordinator
Pengawas (Korwas)
Kabupaten
Lampung Timur,
Drs. EDY
SUTRISNO, M.M.
NIP. 19610117
198802 1 003
KATA PENGANTAR
Dengan
penuh ucapan Syukur Ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Penulis mampu menyelesaikan pembuatan laporan
Kepengawasan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014. yang memang menjadi
salah satu kewajiban setiap pengawas sekolah setiap akhir semester untuk
melaporkan hal-hal yang telah dilakukan selama menjalankan tugas kepengawasan
di sekolah binaan masing-masing.
Laporan
ini sengaja dibuat disamping merupakan sebuah kewajiban, penulis juga berharap
bahwa dengan adanya laporan ini dapat dijadikan oleh berbagai pihak terkait
untuk perbaikkan kedepan terutama terhadap sekolah-sekolah yang masih harus dibenahi
dan masih terdapat banyak masalah.
Penulis
sudah berusaha maksimal untuk dapat menyajikan bentuk laporan yang baik dan
benar, tapi penulis yakin masih banyak terdapat kekurangan disana-sini, untuk
itu saran dan masukan untuk perbaikkan kedepan sangat diharapkan.
Terima
kasih kepada seluruh kepala sekolah dan rekan-rekan guru di sekolah binaan atas kerjasama dan kolaborasinya selama ini,
barangkali masih banyak kekurangan semoga dapat diperbaiiki dimasa yang akan
datang.
Semoga
apa yang bisa kita peroleh selama kepengawasan saya ada manfaat dan hikmah yang
bisa kita ambil sebagai pengalaman kerja yang berharga untuk kita.
Akhirnya Penulis
berharap bahwa apa yang bisa kita kerjakan selama ini, paling tidak dapat
membantu mengatasi permasalahan yang semakin komplek didunia Pendidikan di
Tanah Air ini, terutama di Lampung Timur yang kita cintai.
Terima kasih.
Lampung
Timur, 30 Desember 2013
Pengawas Sekolah,
S U M A D I , S. Pd
NIP. 19610420 198010 1 001
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................ ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ ......... 1
- Latar Belakang......................................................................................................... 1
- Fokus Masalah Pengawasan.................................................................................... 2
- Tujuan dan Sasaran Pengawasan............................................................................. 2
- Ruang Lingkup Pengawasan................................................................................... 4
BAB II: KERANGKA PIKIR DAN PEMECAHAN
MASALAH.................................. 6
BAB III : PENDEKATAN DAN METODE..................................................................... 8
BAB IV: HASIL PENGAWASAN PADASEKOLAH
BINAAN................................ 10
- Hasil PelaksanaanPembinaan Guru/kepala sekolah............................................... 10
- Hasil Pemantauan Pelaksanaan 8 SNP.................................................................. 12
- Hasil Penilaian Kinerja Guru/ Kepala Sekolah ..................................................... 13
- Hasil Pembimbingan dan Pelatihan Profesional Guru .......................................... 14
- Pembahasan Hasil Kepengawasan ........................................................................ 14
BAB V : PENUTUP......................................................................................................... 14
- Simpulan................................................................................................................ 14
- Rekomendasi......................................................................................................... 14
- Lampiran-lampiran
BAB. I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, Kabupaten Lampung Timur khususnya
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga telah melakukan berbagai terobosan baru
di bidang pendidikan. Adanya peningkatan status sekolah dari sekolah standar
(SS) menjadi Rintisan Sekolah Standar Nasional (RSSN) dan rintisan Sekolah
Bertarap Internasional (RSBI) adalah sebuah contoh adanya kemajuan dibidang
pendidikan.
Berbagai langkah dalam
mengejar ketertinggalan dengan daerah lain, dilakukan dengan usaha peningkatan
mutu pendidikan seperti yang di amanahkan oleh UU.RI Nomor 20 Tahun 2005
tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP Nomor 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
dan dikeluarkannya Permendiknas tentang Delapan Standar Nasional
Pendidian yang meliputi : Standar Isi,
Permendiknas Nomor 22 tahun 2006, Standar
Kompetensi Lulusan, Permendiknas Nomor 23 tahun 2006. Standar Pengelolaan Pendidikan, Permendiknas
Nomor 19 tahun 2007. Standar Penilaian Pendidikan, Permendiknas Nomor 20
tahun 2007. Standar Sarana dan
Prasarana Pendidikan, Pemendiknas Nomor 24 tahun 2007. Standar Proses, Permendiknas Nomor 41
tahun 2007. Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan, Permendiknas Nomor : ( 12, 13, 16, 18 tahun 2007 dan Standar Pembiayaan. Delapan standar tersebut dasar tolok ukur mutu
pendidikan.
Kondisi
pendidikan di Kabupeten Lampung Timur saat ini dapat digambarkan antara lain
sebagai berikut;
1.
Tenaga Pendidik
Sebagian
besar tenaga pendidik belum
memahami Standar Isi (SK, KD), Setandar
Kelulusan (SKL), Standar Proses dan Standar Penilaian. Sehingga mutu pendidikan
belum mencapai target yang diharapkan. Penyusunan KTSP oleh kepala sekolah
belum dilakukan sesuai visi,misi dan tujuan serta kondisi sekolah. Tenaga pendidik masih banyak yang belum
berkualifikasi S-1
2.
Manajemen
Manajemen sekolah/ pendidikan belum memenuhi standar pengelolaan terlihat dari
administrasi yang belum tersusun / terdokumentasi dengan baik.
3.
Peserta Didik
Kultur budaya masyarakat masih menjadi penyebab penghambat bagi peserta didik dalam proses
pendidikan antara lain: kurangnya perhatian,motivasi, baik dari orang tua,
masyarakat maupun siswa sendiri.
B. FOKUS MASALAH
Yang menjadi focus masalah
dalam laporan kepengawasan ini adalah, bagaimana Kepala Sekolah dalam mengelola
sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan serta Guru dalam mengelola proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Yang menjadi permasalahan
pokok pengawasan disekolah binaan penulis berdasarkan analisis dan identifikasi
pengawasan tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :
1. Rendahnya sumber daya manusia (SDM)
disekolah-sekolah tersebut baik dari segi kompetensi kepala sekolah, guru dan
input murid yang diterima sekolah.
2. Masih minimnya sarana prasarana yang dimiliki
sekolah, sehingga proses pembelajaran masih dilakukan secara konvensional tanpa
menggunakan alatbantu/media yang memadai. Belum tersedianya Laboratorium, perpustakaan dan
sarana lainnya.
3. Kurangnya dukungan dari orang tua /Wali
murid terhadap kemajuan sekolahdisamping faktor pengetahuan orang tua yang
memang tidak berpendidikan juga disebabkan rendahnya tingkat ekonomi keluarga,
sehingga dari sisi finansialpun mereka tidak banyak memberikan kontribusi untuk
kemajuan sekolah.
Berdasarkan hal-hal tersebut
diatas, maka laporan penulis tentang hasil kepengawasan selama tahun pelajaran
2012/2013 terhadap sekolah-sekolah binaan akan difokuskan kepada 2 hal tersebut
diatas yaitu aspek kepengawasan Akademik dan kepengawasan Manajerial.
C. TUJUAN DAN SASARAN PENGAWASAN
Program
kerja pepengawasan sekolah yang mengacu pada
enam dimensi kompetensi kepengawasan dan delapan standar
nasional penndidikan disamping berfungsi untuk mengefektifkan pembinaan dan
penilaian terhadap teknis dan administrasi pendidikan di sejumlah sekolah
binaan, juga mencerminkan aktifitas pengawas sekolah dalam melaksanakan
tanggung jawabnya, dan sekaligus mempunyai beberapa tujuan antara lain:
1. Sebagai pedoman mengembangkan sikap
positif dalam mencermati setiap keadaan (kondisi sekolah) binaannya.
2. Sebagai acuan dalam menyamakan persepsi
semua pihak yang terkait dalam penyelenggaraan pendidikan agar dapat
menjalankan tugasnya melalui alur yang konstuktif.
3. Sebagai pendukung dan penunjang dalam
menjalankan tugas, wewenang, dan tanggung jawab pengawas sekolah.
4. Sebagai pedoman dalam membantu kepala
sekolah, para guru, staf tata usaha, komponen lainnya (stake holder) dalam
mengemban visi, misi dan tujuan sekolah.
5. Sebagai rambu-rambu (target) umum yang
dapat mengarah semua pihak yang terkait dalam pengelolaan pendidikan, agar
melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar.
6. Sebagai acuan dalam pemantauan dan
penilaian penyelenggaraan pendidikan di sekolah, serta sebagai bahan
petimbangan dalam pembinaan selanjutnya.
7. Sebagai pedoman dalam mengumpulkan data,
mengolah data, melaksanakan analisis sederhana maupun analisis komprehensif,
untuk menentukan keputuan/kesimpulan sebagai bahan menyusun laporan hasil
pengawasan sekolah persekolah maupun seluruh sekolah binaan.
Ragam kegiatan dalam rangka
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kinerja kepala sekolah yang akan disupervisi
oleh Pengawas Sekolah sekurang-kurangnya memuat upaya:
1. Pencapaian pembelajaran yang efektif dan
inovatif berdasarkan standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, dan
standar penilaian diantaranya adalah peningkatan kompetensi dalam metode dan
strategi pembelajaran, peningkatan
sistem administrasi pembelajaran, dan peningkatan kompetensi guru dalam
pengembangan bahan ajar dan penilaian proses dan hasil belajar siswa.
2.
Pengembangan bahan ajar untuk setiap kelas / mata
pelajaran.
3. Pengembangan prestasi akademik dan non
akademik.
4. Pengembangan sarana dan jaringan teknologi
informasi dan komunikasi untuk kegiatan pembelajaran, administrasi sekolah dan
komunikasi internal/ eksternal.
5.
Pengembangan perpustakaan yang representatif menuju electronic library
6.
Penciptaan suasana belajar yang kondusif.
Adapun sasaran pengawasan untuk tahun pelajaran 2013/2014 adalah Kepala
Sekolah, Guru dan Murid dalam proses pebelajaran di sejumlah 10 (sepuluh) sekolah
yang menjadi tanggung jawabnya sebagai sekolah binaan.
D. RUANG LINGKUP KEPENGAWASAN
Yang menjadi
ruang lingkup kepengawasan adalah Kepala Sekolah meliputi Perencana Sekolah,
Implementasi Manajemen Sekolah Dan Ruang Lingkup MBS, Manajerial Kepemimpinan,
Supervise Pengawasan Kepala Sekolah,Administrasi Sekolah Serta Administrasi
Kurikulum Dan Pembelajaran dan Guru
meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Ketrampilan melaksakan
hubungan pribadi serta aktivitas siswa dan pembelajaran. Berangkat dari tugas
pokok dan fungsi pengawas satuan pendidikan, maka ruang lingkup kegiatan dalam
program pengawasan secara rinci adalah :
1.
Penilaian
Pengawas Pembina melaksanakan Program Penilaian terhadap Kinerja Sekolah
didalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program kerjanya yang
meliputi antara lain :
- Melaksanakan Supervisi kunjungan Kelas bagi Guru kelas dan mata pelajaran
- Melaksanakan monitoring/supervisi terhadap pelaksanaan kinerja sekolah ( Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga Kependidikan )
- Melaksanakan Penilaian Kinerja Sekolah ( PKS )
- Melaksanakan Penilaian akhir Tahunan berupa Raport Sekolah.
- Melaksanakan penilaian Akreditasi sekolah.
2. Pembinaan
Dalam melaksanakan tugas sebagai seorang pengawas pembina pada Satuan
Pendidikan/Sekolah, pembinaan yang dilakukan meliputi dua unsur yaitu Man ( manusianya ) dan Methode ( Cara pendekatan yang dipergunakan )
dalam melakukan tugasnya.Pembinaan yang dilakukan oleh Pengawas Pembina adalah
:
a. Penyusunan Perangkat
Pembelajaran oleh Kepala Sekolah / Guru yang meliputi :
1.
Penyusunan/pembuatan KTSP
2.
Pembuatan Silabus dan Pemetaannya
3.
Pembuatan RPP dan Pemetaannya
4.
Penyusunan dan Penetapan KKM
5.
Pengembangan Sistem Penilaian dan Analisis Hasil
Penilaian
6.
Pengembangan Indikator, Standar Isi, dengan Standar
Kompetensi Lulusan.
b. Penyusunan
dan Pengarsipan administrasi oleh Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha dan Guru yang
meliputi :
1.
Administrasi Kepala Sekolah
2.
Administrasi Ketenagaan ( Staf Tata Usaha dan Guru )
3.
Administrasi Persuratan/Tata Usaha
4.
Administrasi Sarana dan Prasarana
5.
Administrasi Kesiswaan
6.
Administrasi Perpustakaan
7.
Administrasi Kegiatan Ekstra Kurikuler/ Pengembangan
Diri
8.
Administrasi Keuangan dll.
3.
Pemantauan
Program Pengawas Pembina melakukan Pemantauan terhadap Kinerja Sekolah
dalam melaksanakan Program kerjanya sehari-hari yang meliputi :
1.
Pengelolaan Administrasi
2.
Pemantauan terhadap Pelaksanaan 8 ( delapan )
Standar Nasional Pendidikan
3.
Pemantauan terhadap Sarana belajar ( Sumber/alat
pelajaran,dan perpustakaan )
4.
Pemantauan terhadap Tata tertib dan Kedisiplinan
Sekolah
5.
Pemantauan terhadap Gedung dan sarana/prasarana
Sekolah
6.
Pemantauan terhadap Lingkungan Sekolah ( 7 K )
7.
Pemantauan terhadap Kegiatan Ekstra
Kurikuler/Pengembangan diri
8.
Pemantauan terhadap Kemajuan/Prestasi Sekolah
9.
Pemantauan terhadap hubungan kerjasama dengan
masyarakat.
BAB II
KERANGKA PIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH
Untuk mencapai tujuan Pendidikan, maka diperlukan
suatu usaha dan kerja keras dari semua pihak, terutama peran kepala sekolah dan
guru harus betul-betul melaksanakan tugas secara professional. Akan tetapi
profesionalisme kepala sekolah dan guru dapat terwujud bila mana, disertai
dengan dorongan dan perhatian dari pemerintah terutama berupa bantuan sarana
dan prasarana serta biaya, disamping itu peran serta masyarakat memiliki
peranan yang tak kalah pentingnya, dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.
Selain
dari hal tersebut diatas maka pengawas sekolah sebagai salah satu unsur pembina
teknis di sekolah mempunyai tugas yang sangat fundamental yaitu penilaian,
pembinaan dan pengawasan secara aktif di
sekolah binaannya, masing-masing hal ini
tergambar dalam kerangka pikir di bawah ini .
Dari kerangka pikir tersebut di atas maka
dapat di tarik suatu pemikiran bahwa yang dapat mempengaruhi tercapainya tujuan
pendidikan di sekolah adalah :
1. Kemampuan profesionalisme kepala sekolah
dan guru dalam melaksanakan manajemen dan proses pembelajaran;
2. Peran pemerintah dalam mencukupi biaya ,
sarana dan prasarana sekolah;
3. Partisipasi masyarakat/ komite sekolah
dalam bentuk tenaga dan biaya;
4. Bimbingan / Pembinaan dan Pengawasan
secara aktif dari pengawas pembina, terutama
pada aspek-aspek akademik dan aspek-aspek akademik dan manajerial;
BAB III
METODE DAN PENDEKATAN
A. METODE
Agar memperoleh data yang benar-benar
dapat dipertanggung jawabkan maka sangat diperlukan sekali metode atau cara
untuk dapat menyimpulkan atau menemukan suatu kebenaran , pengumpulan data
dapat dilakukan dengan berbagai tehnik dan alat yang relevan sesuai dengan
aspek/permasalahan yang disupervisi.
Didalam laporan ini akan digunakan
beberapa teknik dan alat pengumpul data
antara lain :
1.
Studi
dokumentasi adalah melihat dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan
akademik dan kegiatan manajerial
2.
Wawancara
adalah tehnik pengumpulan data dengan cara mengadakan interveu dengan pihak
kepala sekolah maupun guru
3.
Angket (kuesioner) yaaitu metode yang lazimnya
berbentuk daftar pertanyaan yang akan dijawab responden yang dimaksud
4.
Pengamatan
langsung yaitu melihat langsung
pelaksanaan kegiatan akademik dan
kegiatan manajerial.
Untuk pengolahan data menggunakan tehnik
deskripsi atau deskriptif ialah menyimpulkan hasil pengumpulan data yaitu data
yang diambil dari sekolah sekolah
binaan dengan alat penilaian berupa
Instrumen supervisi manajerial dan akademik
Hasil pengumpulan data supervisi
manajerial maupun akademik dikelompokkan dalam kelompok aspek dan dinilai
berdasarkan kriteria/ kategori sebagai berikut :
1. Kategori A apabila unsur dalam supevisi
akademik/manajerial tersebut ada dan berfungsi;
2. Kategori B apabila unsur dalam supervisi
akademik/manajerial tersebut ada tetapi tidak berfungsi;
3. Kategori C apabila unsur dalam supervisi
akademik/manajerial tersebut tidak ada;
B.
PENDEKATAN
Pendekatan yang digunakan
dalam menerapkan supervisi modern didasarkan pada prinsip-prinsip psikologis.
Suatu pendekatan atau teknik pemberian
supervisi, sangat bergantung kepada prototipe guru (Sahertian 2000 : 46-52).
Beberapa pendekatan yang digunakan dan diterapkan disekolah binaan, antara lain
:
1. Pendekatan langsung (Direktif)
yaitu : sebuah pendekatan pemecahan
masalah secara langsung, pembina secara langsung memberikan arahan dan
bimbingan secara langsung kepada kepala sekolah maupun guru mata pelajaran.
Baik melalui pertemuan individu maupun melalui rapat dinas.
2. Pendekatan tidak langsung (Non-Direktif)
Yaitu cara pendekatan terhadap pemecahan
masalah yang sifatnya tidak langsung menunjukkan permasalahannya. Tapi terlebih
dulu mendengarkan dan menyerap apa yang telah dilakukan oleh kepala sekolah
maupun guru dalam rangka memecahkan masalah yang timbul.
3. Pendekatan Kolaboratif
Yaitu cara pendekatan pemecahan masalah
yang memadukan antara cara Derektif dan cara Non-Direktif. Baik pengawas dan
kepala sekolah atau guru sepakat untuk menyelesaikan permasalahan bersama-sama.
Ketiga pendekatan tersebut
diterapkan melalui tahap-tahap kegiatan pemberian pembinaan dan pelayanan
sebagai berikut :
1. Percakapan awal
2. Observasi
3. Analisis/interpretasi
4. Percakapan akhir
5. Analisis akhir
6. Diskusi
Itulah gambaran pendekatan
yang penulis pakai didalam memberikan bimbingan dan layanan terhadap kepala
sekolah, guru mata pelajaran, staf tata usaha serta tenaga kependidikan yang
lain, yang sudah barang tentu disesuaikan dengan situasi dan kondisi pada saat
penulis melakukan pengawasan dan persolan yang menjadi bahasan pada saat itu.
BAB IV
HASIL PENGAWASAN PADA SEKOLAH BINAAN
A.
HASIL
PELAKSANAAN PEMBINAAN GURU DAN KEPALA SEKOLAH
|
NO
|
LINGKUP
& URAIAN KEGIATAN
|
KEUNGGULAN
|
KELEMAHAN
|
KESIMPULAN
|
REKOMENDASI/TINDAK
LANJUT
|
|
1
|
Melaksanakan Pembinaan Guru :
a. Perencanaan Pembelajaran
|
Secara
umum para guru telah memiliki Prota,
Promes,silabus
RPP,KKM
dan agenda guru
|
Pembuatan RPP
:
Ada bebrapa RPP , pada kegiatan Inti belum tercantum proses
Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi
Dalam penyusunan RPP,
guru jarang yang mencantumkan
penggunaan media pembelajaran berbasis ICT.
|
Masih ada lebih kurang 15 % guru pada sekolah
binaan belum menyusun RPP yang berorientasi pada siswa, serta belum mencantumkan karakter secara
terintegrasi.
|
Pembinaan secara berkesinambungan kepada guru agar
mampu menyusun RPP yang baik
Pendampingan
guru-guru menyusun administrasi guru dengan menggunakan supervisi
kolaboratif.
|
|
|
b. Pelaksanaan Pembelajaran
|
Secara
umum sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik,
|
Guru dlm PBM:
Kemampuan membuka
pelajaran guru sering lupa
menyampaikan :
1. motivasi
2.Tujuan Pembelajaran
3.menyiapkan psycis siswa
untuk siap
mengikuti
pembelajaran .
Pada akhir pembelajaran guru lupa, tidak memberikan informasi materi
untuk pertemuan berikutnya .
|
Dalam pelaksanaan
pembelajaran kurang lebih 10%, guru
masih menggunakan metode pembelajaran komvensional,
( ceramah dan tugas ) belum
menggunakan metode pembelajaran yang
variatif ( inquiry, CTL dsb
|
Sosialisasi
pemendiknas nomor 41 tahun 2007
tentang standar proses dan diberikan contoh-contoh kegiatanyang dapat
diterapkan dalam eksplorasi ,elaborasi dan konfirmasi
|
|
|
c. PenilaianPembelajaran
|
Pada
dasarnya guru telah melaksanakan penilaian pembelajaran
|
Guru melakukan penilaian melalui,tes,KMTT yang ditindak
lanjuti dengan analisi dan remedial
|
25%guru belum memahami tehnik KMTT dan kegiatan
remedial
|
Workshop tentang
system penilaian, KMTTdan Program Remedial
|
|
|
d. Kegiatan tambahan
|
Secara
umum guru telah memiliki Buku Bimbingan siswa dan melaksanakan pengembangan
diri
|
Guru melakukan pembimbingan siswa dan pengembangan diri
|
30%gurubelum memiliki
program pengembangan diri
|
Workshop tentang
program pengembangan diri
|
|
2
|
Melaksanakan
Pembinaan Kepala sekolah
|
|
|
|
|
|
|
a.
Pengelolaan Sekolah
|
Sekolah
memiliki memiliki pemimpin yang mengembangkan mutu baik pada sistem
pengelolaan maupun sistem pembelajaran yang dapat dijadikan landasan untuk
pengembangan efektivitas kepemimpinan lebih lanjut
|
·
Sekolah memiliki program jangka pendek,menengah dan jangka
panjang
·
Kepala sekolah telah melakukan supervisi
|
40% Kepala sekolah
belummemiliki program tahunan, menengah dan panjang
30% kepala sekolah belum
mampu membuat program supervise.
|
Sosialisasi tentang
program-program sekolah termasuk pelaksanaan supervise dan tindak lanjut
hasil supervise
|
|
|
b.Rencana
Keuangan Anggaran
Sekolah (RKAS) berdasarkan
8 SNP
|
Sekolah
memiliki memiliki pemimpin yang mengembangkan mutu baik pada sistem
pengelolaan maupun sistem pembelajaran yang dapat dijadikan landasan untuk
pengembangan efektivitas kepemimpinan lebih lanjut
|
RKAS maupun RKT belum
menjadi pedoman pada seluruh aspek kinerja kepemimpinan sekolah. Ini
berarti masih ada
kesenjangan antara apa yang ada dalam rencana kegiatan dan anggaran sekolah
dengan apa yang ada pada RKT dan apa yang sekolah laksanakan
|
Sekolah perlu merevisi RKAS
perlu ditingkatkan relevansinya pada RKT agar lebih aplikatif dan
meningkatkan konsistensi untuk mengubah strategi menjadi aksi yang berdampak
pada peningkatan mutu.
|
Supervisi harus dapat
memfasilitasi sekolah meningkatkan relevansi RKAS dan RKT dengan lebih fokus
pada peningkatan mutu melalui pengembangan kebijakan mutu, indikator
pencapaian, penetapan target mutu, menentukan strategi dan menyiapkan
instrumen evaluasi diri sekolah.
|
|
|
c. Akreditasi Sekolah
|
Sekolah telah memiliki komitmen tentang pentingnya
akreditasi sekolah untuk kelayakan
sekolah dan pengakuan masyarakat.
|
Sekolah belum memahami
secara teknis bukti-bukti fisik apa yang diperlukan untuk akreditasi sekolah
|
Bimbingan Teknis belum
optimal dilakukan oleh Dinas
|
Kepala Dinas melalui
Pengawas Bina melakukan pembinaan teknis Akreditasi sekolah.
|
B. HASIL PEMANTAUAN 8 SNP
|
NO
|
SNP
|
ASPEK /MATERI
|
KEGIATAN
|
SASARAN
|
TARGET
|
METODE
|
HAMBATAN
|
KETER CAPAIAN
|
KESIMPU LAN
|
LAMPIRAN
|
|
ISI
|
Kurikukum
sekolah
Standar isi seluruh mata pelajaran
|
Pemantauan kurikulum
sekolah, KTSP, dan Program semester
Sosialisasi Kurikulum 2006
|
Kepala Sekolah
|
KTSP, Program semester guru
selesai disampaikan
Sekolah memiliki kurikulum 2006 dan 2013
|
Pembimbingan personal, pemberian contoh.
|
Sikap kepala sekolah yan masih belum profesional
|
Baru beberapa kepala sekolah yang respon
|
Kurikulum 2006 ada
KTSP dan program semester selesai Kurimulum 2013 belum ada
|
Pemantauan
|
|
|
PROSES
|
Pelaksanaan pembelajaran
|
Pemanatauan jadwal pelajaran RPP Guru, Silabus
|
Guru
|
Guru mengajar sesuai jadwal, RPP sesuai silabus
|
Kumnjungan bimbingan
personal
Wawancara
|
Waktu pelaksanaan dan jumlah guru
|
Jadwal pelajaran lengkap, terdapat RPP tidak lengkap untuk seluruh
guru. Silabus lengkap
|
RPP Guru belum lengkap sesuai program
|
Pemantauan
|
|
|
KELU LUSAN
|
Nilai
kelulusan, kenaikan kelas dan KKM
|
Kunjungan
|
Sekolah wilayah binaan
|
Terdapat Standar kelulusan
yang meningkat dan KKM yang meningkat
|
Kunjungan
Studi dokumen
Wawanca ra
|
Hakikat KKM belum dipahami
benar
|
Sekolah memiliki standar
kelulusan dan KKM yang telah dimusyawarahkan dengan guru
|
Sisiwa lulus.... tidak
lulus ...
Siswa naik kelas...
Siswa tinggal kelas...
|
Pemantauan
|
|
|
TENDIK
|
Peningkatan
profesional guru
|
Pembimbingan profesional
guru
|
Seluruh guru di wilayah
binaan
|
Guru dapat menyusun RPP
sesuai dengan standar proses
|
Workshop
Bimbingan personal
Diskusi
Pemberian tugas
|
Tidak memiliki gedung
pertemuan
KKG pasif
|
Semester II seluruh
program tidak terlaksana
|
Pembinaan profesional guru
terlaksana sebagian
|
Pemantauan
|
|
|
SARANA
|
Dokumen
sarana
Evaluasi
sarana, rencana progran sarana
|
Kunjungan
|
Sarana dan dokumen sarana
|
Pembukan sarana tertib
|
Studi dokumen
|
Sarana sekolah rata-rata
kurang memadai
|
Pengelolaan sarana sekolah
dilakukan dengan tertib
|
Sarana terutama gedung
belum memadai
|
Pemantauan
|
|
|
PENGELO
LAAN
|
Penempatan,
guru dan ketenagaan. Pengeloaan siswa.
|
Kunjungan
|
Kepala sekolah
|
Terdapat laporan kesiswaan
Terdapat SK pembagian tugas
mengajar dan pembinaan
|
Kunjungan
Studi dokumen
Wawancara
Pembimbingan
|
Keterbatas an pengelolaan
di bidang administrasi, karena di SD belum diberi Tenaga TU
|
Terdapat laporasn siswa
baru
Siswa baru diberi nomor
induk
Terdapat SK pembagian tugas
PBM dan pembinaan
|
Pengelolaan kesiswaan dan
ketenagaan cukup baik
|
Pemantauan
|
|
|
PEMBI YAAN
|
Pengelolaan
keuangan
|
Laporan keuangan sekolah
|
Kepala sekolah
|
Pengeluaran sesuai dengan
penerimaan
|
Studi dokumen
Pembimbingan
Pemantauan
|
Peng SPJ-an masih mengalami
kelambatan.
|
SPJ seluruh sekolah binaan
terlaksana.
|
SPJ cukup baik
|
Pemantauan
|
|
|
PENILAIAN
|
Rencana
penilaian tengah semester dan penilaian semester/UKK
|
Kunjungan
|
Sekolah
binaan
|
Penilaian
tengah semester dan semester terlaksana
|
Monitoring
|
Penusunan
soal masih belum memuaskan
|
Seluuhr
sekolah binaan terlaksana ulangan tengah semester dan semester dengan baik
|
Penilaian berjalan sesuai
program
Nilao
akhir semester mencapai KKM
|
Pemantauan
|
C. HASIL PENILAIAN KINERJA GURU/KEPALA
SEKOLAH
|
NO
|
LINGKUP
& URAIAN KEGIATAN
|
KEUNGGULAN
|
KELEMAHAN
|
KESIMPULAN
|
REKOMENDASI/TINDAK
LANJUT
|
|
1
|
Melaksanakan Penilaian Kinerja
Guru
|
|
|
|
|
|
|
Menilai kinerja guru dalam merencanakan, melaksanakan,menilai hasil pembelajaran/bimbingan
|
Secara umum para guru telah memiliki silabus, dan perangkat pembelajaran lainnya yang
diperlukan sesuai dengan mata
pelajaran yang diampunya merujuk pada Permendiknas Nomor 41 tahun 2008 tentang Standar Proses
|
Sebagaian besar guru tidak tuntas membuat administrasi guru , terutama pada komponen Agenda guru, KKM, Analisis hasil Ulangan
Harian, Kisi soal Ulangan Harian, UTS maupun UAS
Pada RPP :
-Ada bebrapa RPP ,pada kegiatan Inti belum tercantum proses
Eksplorasi ,Elaborasi dan Konfirmasi
-Ada bebrapa RPP ,pada kegiatan Inti belum tercantum proses
Eksplorasi ,Elaborasi dan Konfirmasi
Dalam penyusunan RPP jarang yang mencantumkan penggunaan media
pembelajaran berbasis ICT.
|
Guru belum optimal dalam melaksanakan tugas
pokok sebagai guru profesional
|
Pembinaan terus menerus kepada guru-guru agar mencapai
kualifikasi A dengan kategori amat baik, sehingga mendapat angka kredit yang optimal untuk
karir kepangkatannya.
Pendampingan guru-guru menyusun administrasi guru dengan
menggunakan supervisi kolaboratif.
Kepala sekolah agar memberikan kemudahan pada guru untuk
memiliki laptop / komputer
masing-masing
|
|
2
|
Melaksanakan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah
|
|
|
|
|
|
|
Menilai kinerja kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi sekolah
|
Dinas telah melaksanakan penilaian kinerja kepala
sekolah secara piloting untuk
mensosialisasikan sistem baru yang akan dilaksanakan tahun 2013
|
Kepala Sekolah dan staft
sekolah belum memahami pentingnya penilaian kinerja kepala sekolah, bahkan
ada kepala sekolah yang tidak respon atau apatis terhadap sistem baru PKKS
|
Sistem PKKS perlu
disosialisasikan lebih seris
|
Dinas Pendidikan melalui
Pengawas sekolah agar mefasilitasi diklat/ Bimtek sistem PKKS
yang terbaru
|
|
|
Menilai kinerja sekolah untuk
persiapan akreditasi sekolah
|
Sekolah telah memiliki komitmen tentang pentingnya
akreditasi sekolah untuk kelayakan
sekolah dan pengakuan masyarakat.
|
Sekolah belum memahami
secara teknis bukti-bukti fisik apa yang diperlukan untuk akreditasi sekolah
|
Bimbingan Teknis belum
optimal dilakukan oleh Dinas
|
Kepala Dinas melalui
Pengawas Bina melakukan pembinaan teknis Akreditasi sekolah.
|
